“Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” sebuah kalimat fenomenal yang diucapkan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno ini mengandung arti yang sangat penting bagi bangsa. Pemuda adalah tonggak kokohnya suatu negara. Mereka memiliki andil penting dalam memajukan sebuah negara. Tanpa adanya pemuda, maka runtuhlah masa depan negara. Salah satu upaya memajukan negara tersebut salah satunya dengan cara berdemokrasi dalam mengambil sebuah keputusan.
Demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata negara. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang berlaku di Indonesia. Demokrasi ini bersumber dari tatanan nilai sosial dan budaya dengan berasaskan musyawarah untuk mufakat, serta mengutamakan kepentingan yang berimbang. Demokrasi sangat penting bagi keberlangsungan hidup bernegara, karena akan menjamin hak-hak dasar, pembaharuan kebijakan sosial, pemenuhan kebutuhan umum, kebebasan rakyat untuk menyampaikan pendapat serta dapat mengontrol kekuasaan pemerintahan.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga, mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa. Berdasarkan data tersebut sangat terlihat bahwa masa depan bangsa berada di tangan para pemuda Indonesia. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam menjaga kemurnian demokrasi di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk membawa Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran berdemokrasi adalah dengan mengadakan ‘Projek Suara Demokrasi’ di SMAN 1 Wuryantoro. Projek ini menggabungkan antara demokrasi dan seni. Maraknya kaum muda yang mengekspresikan aspirasinya melalui media sosial akhir-akhir ini menjadi salah satu alasan memilih rencana kegiatan diprojek Suara Demokrasi “Demokrasi Gen-Z” ini. Tujuannya antara lain untuk menggali potensi peserta didik dalam mengekspresikan imajinasinya, mengenali masalah-masalah dalam berdemokrasi di negara Indonesia, serta menciptakan generasi yang melek demokrasi, taat pada aturan berdemokrasi.


