Senin (20/3) SMA Negeri 1 Wuryantoro menggelar Kajian Akbar sebagai pembekalan menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H. Meski cuaca cukup panas namun siswa muslim antusias mendengarkan tausiyah yang disampaikan Ustadz Ubaidillah Irfan, S.Pd. di lapangan upacara.

Ceramah yang disampaikan menyentuh sisi-sisi pergaulan remaja dikaitkan dengan pelaksanaan ibadah puasa. Sementara bagi siswa non muslim juga diselenggarakan kegiatan rohani yang dipusatkan di ruang meeting sekolah.

Bulan Ramadhan, sebuah momen yang sangat baik bagi para orang tua untuk menanamkan karakter positif bagi siswa. Setiap orang tua tentunya ingin agar anaknya kelak menjadi menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual saja. Namun, juga cerdas secara emosional, dan spiritual. Seperti yang kita lihat sekarang banyak sekali muncul permasalahan kenakalan remaja, free sex, tawuran, narkoba itu adalah salah satu akibat dari kurangnya penanaman karakter sejak usia dini. Membangun karakter idealnya dimulai sejak dini, karena pada usia tersebut pemahaman konsep dan penanaman nilai mudah diberikan pada siswa melalui pembiasaan maupun keteladanan. Pada usia tersebut, siswa juga belum begitu banyak terpengaruh polusi oleh lingkungan sekitar. Karena sesungguhnya dalam puasa ramadhan terkandung  banyak sekali hikmah  antara lain dapat menanamkan karakter positif padaSiswareligius, jujur, tanggung jawab, dan peduli.

Aspek religius, ketikaSiswadilatih untuk puasa sejak dini secara otomatis akan semakin memperkuat rasa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena puasa merupakan salah satu rukun Islam dan ketika dijalankan akan mendapat pahala.

Aspek jujur dan tanggung jawab, dengan puasaSiswadilatih untuk menahan haus dan lapar sejak dari waktu sahur sampai dengan berbuka puasa. Keutamaannya dapat melatih sikap jujur dan tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain. Karena bisa jadi ketika di luarSiswabilang sedang puasa pada temannya, namun ketika sampai di rumah karena tidak ada pembiasaan sejak dini dan keteladanan dari orang tuaSiswatersebut lalu  makan, karena merasa tidak ada yang melihat. Hal kecil seperti inilah apabila dibiarkan berlarut-larut akan memicu degradasi moral bangsa yaitu sikap tidak jujur dan tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Aspek peduli, melalui puasa di bulan ramadhanSiswadilatih untuk memiliki sikap toleransi, dan meningkatkan rasa empati, serta simpati kepada sesama. Siswa dilatih untuk toleransi  terhadap  orang lain yang sedang berpuasa. Selain itu, dengan menahan haus dan lapar,Siswadilatih untuk merasakan bagaimana rasanya hidup kekurangaan tidak bisa dengan mudah makan dan minum seperti biasanya. Ternyata tidak semua orang seberuntung kita. Sehingga kita patut bersyukur, dan semakin peduli untuk berbagi  pada sesama yang kurang mampu.

Banyak sekali hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan bulan puasa, diantaranya qiyamul lai, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan menjauhi hal-hal yang mengurangi/menghilangkan pahala puasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *